OH AHMAD..
Di hari di sebuah desa kecil, hidup seorang pemuda yang bernama Ahmad. Ahmad adalah anak muda yang cerdas dan tampan, tetapi dia juga memiliki sifat yang sangat sombong dan arogan. Dia selalu memandang rendah orang lain dan merasa bahwa dia lebih pintar dan lebih hebat dari siapa pun di desanya.
Suatu hari, seorang guru yang terkenal datang ke desa itu dan memberikan tantangan kepada siapa pun yang bisa menjawab pertanyaannya dengan benar. Ahmad melihat ini sebagai kesempatan untuk membuktikan kehebatannya dan segera mendaftar untuk tantangan itu.
Tantangan itu adalah untuk menjawab sebuah pertanyaan yang sangat sulit, yang belum pernah ada yang bisa menjawabnya. Ahmad merasa yakin bahwa dia bisa menjawabnya dan segera berlatih dan mempersiapkan diri untuk tantangan itu.
Ketika hari tantangan tiba, Ahmad dengan percaya diri maju ke depan dan menjawab pertanyaan dengan cepat. Namun, kejutan datang ketika guru tersebut menolak jawabannya dan memberikan jawaban yang berbeda.
Ahmad merasa sangat malu dan merasa bahwa dia telah dibohongi. Dia ditertawakan dan mulai dipandang sebelah mata. Dia (ahmad) mulai belajar bahwa kearogan dan kesombongan-nya tidak selalu membawa keuntungan, dan dia harus belajar untuk lebih menghargai orang lain dan tidak meremehkan mereka. Meskipun orang tersebut jelek, menjijikan, konyol dan dungu sekalipun.
Ahmad seakan baru menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, ilmu digunakan bukan untuk mengetahui segala-galanya. Ilmu digunakan untuk mengetahui siapa Sang Pencipta. Dan ahmad juga mempunyai pemikirannya sendiri setelah merenung, bahwa semakin berilmu seseorang seharusnya orang tersebut semakin bijaksana, dan bukan sebaliknya.
Kisah Ahmad adalah contoh yang baik tentang pentingnya memiliki sikap yang rendah hati dan tidak meremehkan orang lain. Ini juga menunjukkan bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari kecerdasan dan kehebatan seseorang, tetapi juga dari sikap dan karakter seseorang.
Tamatt
